Info Anda post authorKiwi 08 Mei 2022

Eforia Idul Fitri 1443 Dunia, Joe Biden pun Kutuk Penganiaya Warga Islam di AS!

Photo of Eforia Idul Fitri 1443 Dunia, Joe Biden pun Kutuk Penganiaya Warga Islam di AS!

LEDAKAN kebahagiaan sangat terasa di kalangan umat Muslim di seluruh dunia termasuk di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) selama merayakan Idul Fitri 1 Syahwal 1443 Hijriah pada 2022 ini.

Idul Fitri 1 Syahwal 1443 Hijriah jatuh pada Senin, 2 Mei 2022, yang dibuka dengan takbir massal. Di Pontianak dan semua kabupaten dan kota lainnya di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), umat berkonvoi di jalan-jalan utama, perkotaan bahkan di pedesaaan.

Di banyak negara, hari raya ini dirayakan tak kalah meriah. Ancaman Covid-19 tak dipedulikan lagi, karena penyakit influensa mematikan tersebut, sudah 'terlalu lama' berlangsung, tepatnya sejak awal 2020.

"Jika kebahagiaan umat ini terkesan sudah eforia, saya pikir ini wajar. Bayangkan, takbiran dilarang selama hampir dua tahun, dan sekarang diperkenankan," kata Kepala UPT Museum Kalbar, Kusmindari Tri Wati kepada Suara Pemred di rumahnya di Pontianak, Jumat, 6 Mei 2022.

Mantan pelatih tarian Jawa ini mengakui bahwa dia dan keluarganya juga ikut menahan diri, mengikuti protokol kesehatan selama merajalelanya Covid-19 yang gonta-ganti variannya itu.

"Tapi, alhamdullilah, larangan takbiran dan berkunjung dari rumah ke rumah sudah dicabut. Makanya, seluruh umat berbahagia," tambah Kusmindari.

Di Pontianak, malam takbiran sangatlah khas, karena juga diwarnai dengan dentuman meriam-meriah karbit dari sejumlah pemukiman di sisi timur dan selatan sepanjang daerah aliran Sungai Kapuas.

Tidak digelarnya Festival Meriam Karbit tahun ini, tak membuat Pontianak sepi dari dentuman meriam dari kayu yang dilubangi ini.

"Walaupun festivalnya tidak ada tahun ini, tapi ini sudah tradisi, dan akan digelar lagi tahun depan," kata Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono sambil menyulutkan obor ke sebatang meriam kayu.

Malam itu, Edi menyaksikan deretan meriam karbit yang bergantian menggelegar di Gang Kuantan, Kelurahan Benua Melayu Laut, Kecamatan Pontianak Selatan, yang berjejer di Sungai Kapuas.

Didampingi Kapolresta Pontianak Kota Kombes Andi Herindra dan Dandim 1207/Pontianak Kolonel (Arh) Hendra Roza, Edi mengakui bahwa meriam karbit merupakan bagian dari tradisi masyarakat dari setidaknya 20 titik di wilayah kerjanya.

Menurut Edi, warga Pontianak sangat antusias salah satu produk dari kearifan lokal Kota Pontianak. Karena itu, Pemkot Pontianak terus berupaya melestarikan tradisi tersebut.

Bahkan, pihaknya mengucurkan dana pembinaan ke komunitas-komunitas tersebut setiap kali digelar Festival Meriam Karbit, yang sudah dikategorikan sebagai bagian dari Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

Meriam karbit menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah berdirinya Kota Pontianak dari Kesultanan Kadriyah.
Atas dasar itu, permainan meriam karbit akan dikombinasikan dengan produk-produk lain dari budaya Pontianak, supaya semakin menarik minat wisatawan mengunjungi Kota Khatulistiwa.

Kelurahan Benua Melayu Laut, misalnya, masuk dalam 50 besar desa wisata se-Indonesia. Prestasi ini diharapkan dapat memicu semangat warga setempat untuk membangun wilayahnya agar menjadi lebih baik dan ramah wisata.

Itu sebabnya, Pemkot Pontianak mendukung pembangunan semua infrastruktur terkait sambil berharap agar warga ikut menjaga semua aset wisata itu termasuk keamanan, kebersihan, dan kenyamanannya.

Perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah lebih Lama

Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, bahkan pra-pandemi, Idul Fitri 1443 berlangsung lebih panjang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pegawai swasta dan Aparatur Sipil Negara diperkirakan kembali akan kembali bekerja pada Senin, 9 Mei 2022.
Bahkan hingga laporan ini diturunkan, bayak warga Pontianak masih berada di kampung halamannya untuk berlebaran.

Warga Pontianak juga masih menggelar safari Ramadhan secara berlompok ke luar kota, atau berkunjung ke rumah keluarga dan kerabat yang menggelar open house.

Kemeriahan Idul Fitri 1443 Hijriah lebih terasa pada hari kedua Lebaran, yakni Selasa, 3 Mei 2022. Ini karena selama hari kedua ini, warga umumnya keluar rumah untuk mengunjungi keluarga dan kerabat setelah merayakan bersama keluarga pada hari pertama Lebaran.

Safari Lebaran 1443 Hijriah juga digelar serempak oleh dua komunitas sosial di Kalbar, yakni Seribu Laskar Langit dan Rumah Makan Gratis (RMG) Khatulistiwa.

Terlihat kompak, kedua kelompok ini menyatu untuk bersama-sama berkunjung ke rumah-rumah para anggota terutama kepada kalangan sesepuh.

"Silaturahim ini sangat penting untuk tetap menjaga kekompakan di antara kami, supaya kami solider dan senantiasa penduli terhadap nasib kaum dhuafa, anak yatim, dan penghafal Al Quran," kata Diah Rosfiana S.IP, Ketua Yayasan RMG Khatulistiwa.

Menurut mantan Ratu Kebaya Kalbar berdarah India-Melayu ini, safari Lebaran 1443 Hijriah digelar bersama oleh pihakbnya bersama dengan Laskar Seribu Langit.

"Selama itu tentunya kami bisa bertukar pikiran untuk bersama-sama memberikan yang terbaik dalam bersedekah bagi umat yang membutuhkan," lanjut Diah.

Diah menambahkan, pembatasan yang diberlakukan pemerintah selama dua tahun sebagai dampak Covid-19, sangat positif dalam menjaga kesehatan masyarakat.

"Makanya ketika pembatasan ini dicabut , karena pndemi sudah mengarah ke epidemi, dan situasi sudah kondusif, sangat terlihat antusias umat untuk merayakan Lebaran, dan ini saya rasa wajar," lanjut Diah.

Senada itu, Ayu, pendiri Laskar Seribu Langit mengaku bahwa eforia merayakan Lebaran 2022 ini bisa dimaklumi, sebagai wujud kerinduan umat untuk merayakan Hari Kemenangan yang tertahan selama hampir dua tahun.

"Tentunya, kami juga merasakannya, dan sekarang benar-benar kami merayakan Lebaran, termasuk bersama dengan rekan-rekan dari RMG Khatulistiwa," tambah Ayu.

Komunitas RMG Khatulistiwa dan Seribu Laskar Langit selama Ramadhan 1443 Hijriah rutin membagikan paket makanan bagi kaum dhuafa, anak yatim, dan penghafal Al Quran.

Bahkan menjelang akhir Ramadhan 2022, RMG Khatulistiwa, Seribu Laskar Langit, Perlengkapan Dhuafa, dan belasan komunitas sosial lainnya, menyatu dalam menggelar acara berbagi paket makanan, yang tunai, dan perlengkapan Muslim, yang dihadiri lebih 2.000 peserta, bertempat di Masjid Raya Mujahiddin Pontianak.

Sejumlah Negara yang tak Rayakan Idul Fitri Tanggal 2 Mei 2022
Adapun 1 Syawal 1443 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri 2022 telah ditetapkan oleh pemerintah pada 2 Mei 2022, sesuai hasil Sidang Isbat pada Minggu, 1 Mei 2022, pukul 19.00 WIB.

Hasil penetapan Hari Raya Idul Fitri 1443, diyakini sesuai dengan keputusan smeua organisasi masyarakat (Ormas) Islam di Indonesia. Bahkan, sejumlah ahli juga mendukung prediksi itu untuk menjadi kenyataan.

Sidang juga dihadiri oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin dan beberapa perwakilan duta besar negara sahabat serta perwakilan organisasi kemasyarakatan Islam.

Hasil keputusan tersebut diambil setelah Kemenag RI bersama seluruh pihak yang hadir melihat bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia berada pada posisi empat derajat 0, 59 menit sampai dengan lima derajat 33,57 menit.

Selain itu, dilihat pada parameter elongasi geosentrik berkisar antara 5,2 derajat sampai dengan 7,2 derajat. Sementara rentang elongasi toposentris berada pada kisaran 4,9 derajat sampai dengan 6,4 derajat.

Karena masalah cuaca, pihak Kemanag RI harus menugaskan sejumlah petugas di 99 tempat titik rukyat, yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

“Berdasarkan hisab, posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk serta laporan hilal yang sudah terlihat. Secara mufakat tadi, Sidang Isbat menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh pada hari Senin 2 Mei 2022 Masehi. Inilah hasil Sidang Isbat dan disepakati bersama,” jelas Yaqut.

Mengenai metode, Yaqut bersama timnya mengklaim selalu menggunakan dua metode yang menjadi bagian tak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya.

Kedua metode itu adalah metode hisab atau perhitungan dan metode rukyat atau cara melihat langsung keberadaan hilal.

Lewat keputusan itu, Yaqut betul-betul meminta agar semua umat Muslim menjadikan Idul Fitri 2022 sebagai cerminan kebersamaan, dan momen sebagai sesama anak bangsa untuk menatap masa depan bangsa lebih baik tentunya dengan tetap mengutamakan disiplin protokol kesehatan.

Keputusan pemerintah tersebut. sama dengan hasil kesepakatan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, yang sebelumnya sudah menyatakan Hari Raya Idul Fitri 1443 jatuh pada 2 Mei 2022, meski ada perbedaan pada penetapan awal Ramadhan, dimana Muhammadiyah lebih cepat sehari dari pemerintah.

Dengan adanya izin dari pemerintah untuk menggelar kembali hari raya dalam skala besar itu pula, maka Hari Raya Idul Fitri 1443 harus dijadikan momen untuk menjaga solidaritas dan memperkuat silaturahim antarsesama umat Muslim.

Dilansir dari LKBN Antara, setelah dua tahun umat Islam merayakan lebaran dalam suasana yang penuh dengan keterbatasan karena pandemi Covid-19, maka tahun ini menjadi istimewa.

Hal ini setelah pemerintah memperbolehkan mudik, dan juga ibadah di masjid seperti biasa, meski tetap dengan protokol kesehatan, seiring dengan kasus yang terus melandai dan cakupan vaksinasi yang meluas.

Selepas Shalat Magrib dan setelah adanya keputusan 1 Syawal, suara takbir bergema di masjid-masjid, pawai obor dan takbir keliling juga menghiasi malam kemenangan meski ada larangan untuk melakukan takbir keliling.

Lebaran di Timur Tengah
Perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah juga berlangsung di Arab Saudi. Untuk akhir Ramadhan, Mahkamah Agung Saudi memerintahkan pencarian Bulan Sabit Syawal 1443 sejak malam 29 Ramadhan 1443 (30 April 2022) pada hari Sabtu.

Pemerintah Saudi bersama Komite Penampakan Bulan Uni Emirat Arab (UEA) sempat menyatakan, bulan sabit untuk Syawal tidak muncul.

Menurut Komite Penampakan Bulan UEA, Minggu, 1 Mei 2022, adalah hari terakhir Ramadhan 2022, dan Senin 2 Mei diperingati sebagai hari pertama Idul Fitri.

Dilansir dari BBC, Sabtu, 30 April 2022, pengamatan penampakan bulan sabit yang terjadi dari Sudair dan observatorium Tumair, menjadi bagian dari keputusan resmi.

Sementara sejumlah negara lain baik di Benua Eropa hingga Asia, seperti Australia, Qatar, Singapura, Pakistan, dan Nigeria, tidak mengumumkan tanggal Idul Fitri mulai Senin 2 Mei 2022

Pidato Idul Fitri Presiden AS Kutuk Islamfobia!

Sementara itu, Gedung Putih lewat siaran pers yang ditandatangani Sekretaris Pers Kepresidenan AS Jen Psaki pada Senin, 2 Mei 2022, melaporkan tentang pidato Idul Fitri 1443 penuh perdamaian dari Presiden Joe Biden.

Biden juga mengakui tentang beratnya umat Muslim berpuasa selama sebulan penuh sepanjang Ramadhan.

"Tahukah Anda, bahkan saat kita merayakan Idul Fitri, dan menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan, kita juga, di dalam hati kita, memiliki keluarga yang kehilangan orang yang kita cintai karena pandemi," kata Biden.

"Dan, ngomong-ngomong, saya memberi tahu dokter, Anda juga tahu, bahwa ada banyak kesamaan antara tiga agama besar di sini. Tapi saya ingin Anda tahu, bahwa Anda memiliki sedikit keuntungan di bulan Ramadhan," lanjutnya.

"Untuk Prapaskah (puasa Prapaskah), saya harus 40 hari tanpa permen, dan tanpa es krim. Dan, saya melakukannya. Lebih sulit, teman-teman. Kamu tahu apa yang saya maksud? Bagaimanapun, sepanjang bulan lalu, umat Islam telah berpuasa setiap hari, dari fajar hingga senja," kata Biden.

"Dan — sementara — Anda tahu, melatih kesabaran dan disiplin, itu juga sesuatu yang memperkuat ikatan komunitas. Ini membantu komunitas untuk tetap bersatu," lanjutnya.

Menurut Biden, komunitas sangat penting selama merayakan Ramadhan dan Idul Fitri, baik selama berbuka puasa dengan teman atau keluarga, atau bergabung dengan tetangga dalam tindakan sukarela, atau berkumpul untuk salat malam khusus selama bulan Ramadhan.

"Ini adalah waktu untuk merefleksikan, tidak hanya pada diri sendiri dan iman seseorang, tetapi ke seluruh komunitas. Melalui puasa, umat Islam menunjukkan empati atas penderitaan orang lain," tambahnya.

Berpuasa Ramadhan, menurut Biden,, memperkuat dan memperbarui tekad umat Muslim untuk memberi dengan murah hati, dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik termasuk bagi semua orang yang menderita.

Tiga Agama Nabi Ibrahim Serempak Rayakan Hari Suci
"Dan, saya telah menyaksikannya di seluruh dunia. Tahun ini, untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, tiga agama Ibrahim merayakan hari-hari suci mereka pada waktu yang sama," kata Biden.

"Berpikir tentang waktu yang sama itu, ada pesan, dan saya benar-benar percaya. Ramadan, Paskah, Paskah, adalah perayaan tentang terang yang telah menang atas kegelapan, dan untuk kematian yang memberi jalan bagi pembaruan kehidupan," lanjutnya.

Makna hari-hari suci itu, menurut Biden, mengingat manusia tentang pekerjaan yang masih belum selesai di dunia sehingga setiap umat harus berusaha untuk tetap menunjukkan kebaikan dan belas kasihan, pengertian satu sama lain.

"Dan kita hendaknya melakukan kepada orang lain, sebagaimana yang ingin kita lakukan kepada diri kita sendiri," ujar Biden.

"Dan, hari ini, kita merayakan kisah luar biasa tentang kontribusi tak tergantikan dari umat Islam di seluruh negara besar ini. Muslim-Amerika, bagian Amerika Serikat yang beraga dan bersemangat, memberikan kontribusi budaya dan ekonomi yang tak ternilai bagi komunitas di seluruh negeri," katanya.

Biden menambahkan bahwa Muslim AS di pemerintahannya memiliki peran kunci dalam mengatasi krisis iklim, membangun kembali ekonomi, menjaga kesehatan, memulihkan aliansi, dan banyak lagi.

"Dan, saya sangat bangga telah menominasikan Muslim Amerika pertama yang pernah dikonfirmasi ke bangku federal. Dan saya telah menunjuk Muslim pertama untuk menjabat sebagai Duta Besar untuk Kebebasan Beragama Internasional," ujarnya.

"Ini sangat penting, karena hari ini, di seluruh dunia, kita melihat begitu banyak Muslim menjadi sasaran kekerasan. Tidak seorang pun — tidak seorang pun boleh mendiskriminasi yang tertindas — atau ditindas karena keyakinan agama mereka. Bukan siapa-siapa. Bukan siapa-siapa," tegas Biden.

"Jadi, hari ini, kami juga mengingat semua orang yang tidak dapat merayakan hari suci ini, termasuk Muslim Uyghur dan Rohingya, dan semua yang menghadapi kelaparan, kekerasan, konflik, dan penyakit," kata Biden.

"Dan, kami menghormati tanda-tanda harapan dan kemajuan menuju dunia yang ingin kami lihat, termasuk gencatan senjata, yang memungkinkan orang-orang di Yaman untuk menghormati Ramadhan dan merayakan Idul Fitri dalam damai untuk pertama kalinya dalam enam tahun," harap Biden.

"Muslim membuat bangsa kita lebih kuat setiap hari, bahkan ketika mereka masih menghadapi tantangan dan ancaman nyata dalam masyarakat kita," lanjutnya.

"Ini termasuk kekerasan yang ditargetkan dan Islamofobia yang ada...Membuat bangsa kita sendiri lebih adil, lebih inklusif bagi Muslim Amerika adalah bagian penting dari kerja keras untuk membentuk persatuan yang lebih sempurna. Itu yang kami cari," kata Biden.

"Anda tahu, kami adalah satu-satunya bangsa di sepanjang sejarah dunia, yang telah diatur untuk tidak berdasarkan agama, ras, etnis, geografi, tetapi pada sebuah ide. Berpikir tentang itu. Sebuah ide," tambahnya.

“Kami menganggap kebenaran ini sebagai bukti dengan sendirinya, bahwa semua pria [dan wanita] diciptakan sama… diberkahi oleh Pencipta mereka dengan hak-hak tertentu yang tidak dapat dicabut… kehidupan, kebebasan, pengejaran kebahagiaan” — dan lain-lain," kata Biden.

"Dan, ketangguhan Muslim Amerika yang memperkaya jalinan bangsa ini, adalah bukti ajaran Al-Qur'an: Kami telah menjadikan Anda berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar Anda saling mengenal. Bagian terakhir: agar kalian bisa saling mengenal," tambahnya.

"Perbedaan kita seharusnya tidak menjadi hambatan yang memisahkan kita, tetapi kesempatan untuk belajar dari satu sama lain," tegas Biden.

Reporter, Penulis & Editor: Patrick Sorongan
Sumber: Liputan, LKBN Antara, BBC, Siaran Pers Gedung Putih AS

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda